Minggu, 23 Desember 2012

EKONOMI ISLAM


Saya Supriyanti, asal dari Jogjakarta. Hobi saya memasak. Saya mahasiswi UMY akuntansi. NO Mahasiswa 20090420039. Kelas C. Cita-cita saya ingin menjadi  wirausahawan sukses. Aamiin.  Disini saya akan menguraikan sedikit tentang bagaimana kita sebagai generasi penerus bangsa dalam rangka mempersiapkan diri  untuk komunitas asean pada tahun 2015. Pintu kerjasama seluruh negara-negara ASEAN yang telah menandatanganinya dengan nama Asean Economic Community (AEC) pada 1 Januari 2015, segera dibuka. Setiap negara anggota ASEAN dipersilahkan untuk menjaring konsumen bagi produk-produknya dari negara-negara tetangganya di seluruh kawasan ASEAN. Hal ini merupakan kesempatan emas bagi setiap negara yang telah mempersiapkan diri dengan baik, namun juga akan menjadi derita bagi negara-negara kurang mempersiapkan diri. Kekuatan yang perlu dipersiapkan mulai saat ini adalah lebih membuka diri untuk berdiskusi atau sharing informasi sesama teman, selain itu mencari perkembangan informasi melalui internet dan mengunjungi perpustakaan untuk mencari referensi. Kelemahannya adalah kurangnya bisa memenejemen waktu. Salah satu cara atau peluang untuk menghadapi pasar bebas 2015 adalah dengan  menghidupkan jiwa berkoperasi. Dengan koperasi anggota diharapkan mencintai produk dalam negri. Malalui koperasi barang disitrbusikan kepada anggota, dan keuntungan usaha dapat dinikmati anggota. Sebagai contoh, di Malaysia ada sebuah koperasi yang sangat berhasil. Namanya Koperasi Darul Arkam, dimana anggotanya sangat fanatik berbelanja hanya pada koperasi dan sedapat mungkin menghindari produk luar negeri. Koperasi ini berhasil menumbuhkan kecintaan akan produk dalam negeri dan kini telah berhasil meningkatkan usahanya sehingga menjadi salah satu sokoguru perekonomian bangsa Malaysia. Sedangkan peluang lain yang mungkin bisa kita lakukan ialah kita khususnya sebagai mahasiswa akuntansi dapat berpeluang sebagai seorang akuntan publik maupun auditor untuk memberikan jasa atau praktik di Negara ASEAN  karena tidak ada syarat yang membedakan kewarganegaraan. Namun sejalan dengan waktu yang semakin cepat menuju 2015 hambatan yang dihadapi ialah kurangnya rasa percaya diri, namun saya tetap berfikir positif dan berusaha.